Pages

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TARQIYATUL INTAJ

(kajian surat Al-Qashash ayat 77 )
KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM
Oleh : Lutfi AS
A.      Surat Al-Qashash ayat  77


77.  Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Kalau kita kaji secara metode komparasi (Perbandingan) dengan ayat yang lain
Dalam memasuki ajaran agama Islam kita harus menyerahkan diri kepada Allah serta mengabdi kepada-Nya dengan ta’at tunduk patuh kepada perintah-Nya yang merupakan tujuan utama dalam meningkatkan produktivitas, karena apabila pertolongan Allah telah datang menolong agama pilihan-Nya, maka ketika itu menanglah agama pilihan Allah, dan ketika itu manusia berbondong-bondong masuk kedalam agama Islam. sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya :
(Dan) apabila pertolongan Allah telah datang (menolong agama pilihan-Nya, maka ketika itu) menanglah (agama pilihan Allah). (Q.S 110 : 1).

Dan (ketika itu) kamu melihat manusia berbondong-bondong masuk kedalam agama (pilihan) Allah. (Q.S 110 : 2).

Maka bertasbihlah (kamu) dengan memuji Tuhanmu, dan mohon ampunlah kepada-Nya, sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat. (Q.S 110 : 3)


Sehingga kita bisa pahami produk yang utama dalam kehidupan kita di alam dunia ini adalah mendapatkan pertolongan dan mendapat pengampunan serta digolongkan dalam satu produk yang masuk kedalam agama yang diridhoi-Nya yaitu agama Islam.
Selain itu sebagai umat yang memiliki keyakinan adanya setiap sesuatu itu perlu adanya deskripsi yang jelas tentang keharusan kita sebagai umat Muslim yang taat terhadap mesin pencetak prilaku yang dihasilkan dari peningkatan produktivitas yaitu Al-Quran yang mana dalam maknanya terdapat kandungan yang sangat Universal :
( Ingat ! ) Allah telah mensyari’atkan agama (atau keta’atan) untuk (keta’atan)mu (kepada perintah Allah, yaitu) dari (keta’atan) apa yang Dia wasiatkan dengannya kepada Nuh dan yang Kami wahyukan kepadamu, dan dari (keta’atan) apa yang Kami wasiatkan dengannya kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu :” Hendaklah kamu tegakkan keta’atan itu, dan janganlah kamu berpecah-belah dalam agama (atau keta’atan) itu. Amat berat orang-orang musyrik atas agama  (atau keta’atan) yang kamu serukan kepada mereka itu. (Akan tetapi) Allah memilih (agama atau keta’atan) itu kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia memberi petunjuk kepada siapa yang kembali (mengabdi kepada-Nya). (Q.S 42 : 13).


Dan (sebelumnya orang-orang musyrik itu) mereka tidak berpecah belah kecuali sesudah datang kepada mereka pengetahuan (agama atau keta’atan itu), karena di antara mereka ada kedengkian (terhadap seseorang yang timbul dari diri mereka sendiri). Dan kalau tidak ada ketetapan yang terlebih dahulu dari Tuhanmu sampai waktu yang ditentukan, tentulah telah di putuskan (perkara) diantara mereka itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang telah diwarisi Al Kitab sesudah mereka, benar-benar mereka dalam keraguan dan bimbang dari (pengetahuan agama atau keta’atan) itu. (Q.S 42 : 14).

B.  Kaitannya Dengan Pendidikan Islam

Dapat kita kaji adanya upaya dalam meningkatkan produktivitas yang dipengaruhi oleh adanya hubungan dengan proses kepuasan kerja, tentu saja harus memperhatikan Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja yaitu

1.        Pamayya’mal ala Sakilatih (bekerjalah sesuai kemampuannya/keahliannya). Pekerjaan itu sendiri (Work It self), setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja. Dalam keterangan hadist menyatakan : Berikanlah suatu pekerjaan kepada ahlinya
2.        Uswatun Hasanah ( contoh yang baik). Penyelia (Supervision), Penyelia yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, penyelia sering dianggap sebagai figur ayah/ibu dan sekaligus atasannya.
3.        Ukuwah Islamiya ( persamaan sebagai sesame Muslim). Teman sekerja (Workers), merupakan faktor yang berhubungan dengan sebagai pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
4.        Taadus binnikmat (syukur atas kelebihan yang dimilki). Promosi (Promotion), merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karir selama bekerja.
5.        Murokobah (berharap pahala). Gaji/Upah (Pay) merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.

0 komentar:

Posting Komentar