Salah satu indikator keberhasilan pendidikan agama Islam di Indonesia adalah Islam ,sebagai agama yang diyakini sebagai pedoman hidup, dianut oleh hampir mayoritas penduduk Indonesia sampai saat ini, meskipun sudah hampir tiga belas abad yang lalu agama Islam masuk ke Indonesia. Bahkan Indonesia sekarang dapat dikatagorikan pula sebagai negara penganut Islam terbanyak di dunia. Keberhasilan ini tidak lepas dari keberadaan kontinuitas aktifitas pendidikan yang di lakukan oleh lembaga pendidikan agama Islam di Indonesia dalam berbagai variannya.
Dewasa ini madrasah sebagai sebuah lembaga pendidikan harus berhadapan dengan realitas dunia global. Meskipun berada di daerah pelosok dan jauh dari perkotaan institusi madrasah tetap memperoleh dampak arus informasi dari luar. Melalui sarana media televisi dan media lain yang sudah sampai di pelosok daerah masyarakat dengan mudah memperoleh informasi dunia luar. Arus informasi ini sedikit banyak turut membentuk pola hidup masyakat agraris menjadi metropolis. Ciri masyarakat modern seperti rasional, mengkonsumsi informasi, melek teknologi informatika (HP) dengan intensitas paling sederhana telah nampak dalam diri masyarakat. Lembaga pendidikan seperti madrasah tidak boleh steril dan harus tanggap dengan perkembangan ini. Pola pembelajaran yang konvensional yang cenderung statis tidak akan bisa mengimbangi laju perubahan ini.
Untuk merespon itu sebenarnya madrasah memiliki peluang yang sangat besar karena saat ini madrasah semakin memperoleh posisi yang memungkinkan untuk lebih banyak berkiprah. Baik dari sudut legalitas hukum maupun dari sudut ekspektasi dari kalangan masyarakat madrasah memiliki potensi yang dapat diperhitungkan. Legalitas madrasah semakin kuat sejak terbitnya UU SPN no 20 2003 sementara masyarakat lebih percaya kepada madrasah lantaran jaminan pendidikan moral anak didiknya yang rentan terhadap dampak dari era informasi.
Namun pendidikan madrasah dibandingkan dengan lembaga pendidikan lain seperti sekolah masih tersisih dari mainstrem pendidikan nasional. Kualitas mutu lulusan madrasah masih sangat kalah bersaing dengan lulusan sekolah umum. Madrasah di pentas pendidikan nasional ibarat pendatang baru yang relatif menghadapi berbagai masalah dan kendala dalam hal mutu, manajemen dan termasuk masalah kurikulum.
Kemudian dari aspek froblem yang melilit madrasah setidaknya ada dua aspek; aspek lembaga dan aspek akademis. Dari aspek kelembagaan menurut Darmu'in (1998) madrasah berkutat dalam dua problem utama, antara lain:
1. Madrasah telah kehilangan akar sejarahnya, artinya keberadaan madrasah bukan
merupakan kelanjutan pesantren, meskipun diakui bahwa pesantren merupakan bentuk
lembaga pendidikan Islam pertama di Indonesia.
2. Terdapat dualisme pemaknaan terhadap madrasah. Di satu sisi, madrasah diidentikkan dengan sekolah karena memiliki muatan secara kurikulum yang relatif sama dengan sekolah umum. Di sisi lain, madrasah dianggap sebagai pesantren dengan sistem klasikal yang kemudian dikenal dengan madrasah diniyah.
Dua problem ini membuat madrasah berada di dua persimpangan yang tidak jelas. Ketidak jelasan ini berakibat pada proses pengelolaan yang setengah-setengah yang akhirnya menghasilkan produk siswa yang setengah jadi pula.
Dari uraian diatas, perlu kiranya kami mengemukakan tentang ” Sejarah berdirinya madrasah Tsanawiyah Nurul Falah ”.
Madrasah Tsanawiyah Nurul Falah yang berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Nurul Falah yang terletak di sebelah selatan ibu kota Tasikmalaya, tepatnya di jalan Perintis Kemerdekaan (Kp. Sengkol) Kelurahan Karsamenak Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Yayasan pendidikan Islam Nurul Falah didirikan di atas tanah wakaf keluarga besar KH. Zaenal Toha (Alm) dengan susunan pengurus yayasan sebagai berikut :
♦ K e t u a : DR. H.A. Masor ZT, SMHk.
♦ Sekretaris : Drs. H. Asep Mukarrom ZT
♦ Bendahara : Hj. Dedeh
♦ Anggota : Drs. H. Dayat ZT
H. Anda
H. Amir
Drs. Baesuni
Drs. Baesuni
Pada awal perkembangannya Yayasan Pendidikan Islam Nurul Falah mendirikan lembaga pendidikan PGA 4 tahun (1972) kemudian berubah menjadi MMP (1973) kemudian berubah lagi menjadi PGA 4 tahun (1974), setehun kemudian berubah menjadi MTs Agama Islam (1975) .
lutfi_ahmad_shobur@yahoo.com
lutfi_ahmad_shobur@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar